DERAIDERAI CEMARA Oleh: Chairil Anwar Cemara menderai sampai jauh terasa hari akan jadi malam ada beberapa dahan di tingkap merapuh dipukul angin yang terpendam Aku sekarang orangnya bisa tahan sudah berapa waktu bukan kanak lagi tapi dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini Hidup hanya menunda kekalahan Karyasastra pertama Chairil Anwar adalah puisi bertajuk "Nisan", tahun 1942, yang terinspirasi dari kematian neneknya. Selama hidupnya, penyair terkemuka Indonesia ini melahirkan 96 karya sastra, termasuk 70 puisi. Meski ia meninggal di usia yang terbilang muda, 27 tahun, namun karya sastranya abadi dan terus dinikmati hingga hari ini. Chairil Anwar, “Derai-Derai Cemara. Membicarakan Chairil Anwar tak bisa tidak harus membicarakan juga Asrul Sani"atau meminta bantuan Asrul Sani untuk mengurai siapa Chairil Anwar itu. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, Chairil Anwar mendirikan Gelanggang Seniman(1946) dan secara bersama-sama pula menjadi redaktur “Gelanggang Kamiharus membaca berulang-ulang puisi Derai-Derai Cemara dalam buku antologi puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar, terlepas dari beberapa kekurangan kekurangan yang ada buku karya juaningsih ini layak digunakan untuk mengajari semua anak anak tentang konsep ilmu bahasa secara sangat menyenangkan sekali. .

puisi derai derai cemara karya chairil anwar